Sebuah
cerita sangat mengharukan yang dilakoni oleh sepasang muda-mudi, mereka
sebenarnya saling mencintai meskipun salah satu diantaranya adalah orang
miskin. Sampai suatu ketika mereka harus berpisah dan bahkan untuk
selama-lamanya.
Perpisahan
keduanya, sebenarnya di dasari oleh sang cewek yang mempunyai penyakit
mematikan, namun cewek tersebut terpaksa berbohong kepada si cowok, agar dia
meninggalkannya. Dan cowok tersebut tidak tahu kalo ceweknya mempunyai
penyakit, yang dia tahu bahwa ceweknya itu matre, sedangkan cowoknya adalah
orang yang miskin.
Dari situlah sang cowok berusaha keras untuk menjadi orang sukses, namun setelah sukses, justru dia menemukan hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya, yaitu kehilangan sang pujaan hati untuk selamanya.
Dari situlah sang cowok berusaha keras untuk menjadi orang sukses, namun setelah sukses, justru dia menemukan hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya, yaitu kehilangan sang pujaan hati untuk selamanya.
Ridho dan indah adalah
sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh
berbeda latar belakangnya. Keluarga indah berasal dari keluarga kaya raya dan
serba berkecukupan, sedangkan keluarga Ridho hanyalah keluarga seorang petani
miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.
Dalam
kehidupan mereka berdua, Ridho sangat mencintai Indah. Ridho telah melipat 1000
buah burung kertas untuk Indah, dan Indah kemudian menggantungkan burung-burung
kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Ridho telah
menuliskan harapannya kepada Indah. Banyak sekali harapan yang telah Ridho
ungkapkan kepada Indah. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama
lain”,”Semoga Tuhan melindungi Indah dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan
kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung
kertas yang diberikan kepada Indah.
Suatu
hari Ridho melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan
kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas
yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Ridho berkata kepada Indah: “ Indah,
ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan
adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu
dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi
kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat
mendengar Ridho berkata demikian, menangislah Indah. Ia berkata kepada Ridho :
“Ridho, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah
memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan
seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Ridho pun bak disambar geledek.
Ia kemudian mulai marah kepada Indah. Ia mengatai Indah matre, orang tak
berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Ridho meninggalkan Indah menangis
seorang diri.
Ridho
mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses
dan hidup berhasil. Sikap Indah dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam
Sebulan usaha Ridho menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di
mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah
perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari
perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Ridho, ia adalah bintang
kesuksesan.
Suatu
hari Ridho pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya
sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri
itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Ridho pun penasaran dan mendekati suami
istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang
tua Indah. Ridho mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu,
tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Ridho membatalkan niatnya dan ia
membuntuti kemana perginya orang tua Indah.
Ridho
sangat terkejut ketika didapati orang tua Indah memasuki sebuah makam yang
dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto
Indah dalam makam itu. Ridho pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke
arah makam Indah untuk menemui orang tua Indah.
Orang
tua Indah pun berkata kepada Ridho :”Ridho, sekarang kami jatuh miskin. Harta
kami habis untuk biaya pengobatan Indah yang terkena kanker rahim ganas. Indah
menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu
denganmu.” Orang tua Indah menyerahkan sepucuk surat kumal yang selama ini
selalu disimpan baik-baik lalu diserahkan kepada Ridho.
Ridho
membaca surat itu. “Ridho, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena
kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal
ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam
kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada
kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Ridho, karena itu aku lakukan ini. Aku
mencintaimu
Ridho…………………………..
Indah “ Setelah membaca surat itu, menangislah Ridho. Ia telah berprasangka terhadap Indah begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Indah teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Indah kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Indah mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Indah sebagai orang matre tak berperasan. Indah telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.
Ridho…………………………..
Indah “ Setelah membaca surat itu, menangislah Ridho. Ia telah berprasangka terhadap Indah begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Indah teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Indah kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Indah mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Indah sebagai orang matre tak berperasan. Indah telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.
Cinta
bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang
yang sangat berarti bagi kita.
Cerita
sedih dan mengharukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semoga hikmah di balik cerita sedih mengharukan tentang cinta diatas dapat
memberikan motivasi bagi kita semua untuk lebih tahu arti tentang cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
dunia ini memang indah,, tergantung bagaimana kita menjaga keindahan itu,,. untuk itu mari kita bersatu, satu pikiran satu tujuan untuk Indonesia merdeka,.. berpisah kita berjuang bersatu kita memukul..